Thursday, September 30, 2010

Adalah Dua Bulan yang Nanonano


Aku menyebutnya tamasya di luar angkasa. Bersama enam astronot yang luar biasa keren, jayus, gokil, dan emm rada gak jelas (^_^). Tenang saja, gak perlu khawatir, akan kuperkenalkan siapa mereka, satu per satu.
Well, selama dua bulan kami menempati desa (planet?) Margomulyo, yang ternyata cukup luas dengan 13 dusunnya. Dengan pemandangan alamnya yang elok. Dengan manusia-manusianya yang beragam. Dan kami menikmati berbagai rasa: nano-nano.
Baiklah, terlebih dulu akan kuperkenalkan kawan-kawan seperjuanganku. Kawan-kawanku yang Te Oo Pe Be Ge Te.

Pemuda berambut landak ini (piss, piss) bernama lengkap Dede Nurcahya Purwandi. Biasa dipanggil Dedek (atau Patkay, piss lagi yaaa.hehe). Mahasiswa Hukum 2007. Udah lima tahun di Jogja masih ngaku dari Jakarta. Dia adalah komarsit kami.
Koleksi lagunya seabrek. Dari yang jadul ampe yg up date. Dan punya kecintaan tersendiri terhadap lagu-lagu korea.
Kebetulan wilayah kerjanya adalah Dusun Jingin dan Jamblangan. Dia sangat menikmati lho selama bekerja di dua dusun itu. “Dukuh-dukuhnya ramah,” katanya.
Ternyata, di Margomulyo mendadak dia punya adik laki-laki yang mirip bgt ama dia, namanya Anggoro. Kayak pinang di belah dua (bukan lestari jadi dua).
Pemuda aktif ini ahli KDRT, lho. Maksudnya, ahli hukum tentang KDRT. Makanya dia bikin penyuluhan kepada ibu-ibu PKK tentang hukum KDRT, yang terbilang cukup sukses. Hmmm.
Oya, dialah yang menyebabkan kami semua kecanduan NUgreenteahoney.


Selanjutnya adalah Karrani Septy Fissanandani. Alias Cecept. Gadis periang dan sedikit tomboy ini adalah Mahasiswa Sastra Korea 2007 berdomisili di Blora. Dia bekerja di Dusun Sawahan dan Ngemplaksari. Eh, ternyata di Margomulyo si Cecept itu reinkarnasi dari bu Dukuh Kregolan lho. Hehe. Punya anak namanya Umi. Sekeluarga lahir di bulan September. Ckckck.
Negara yang paling ingin ia kunjugi tentu saja Korea. Dia juga sangat bersemangat tentang segala hal yang berkaitaan dengan perfutsalan. Kabarnya, ia adalah pemain futsal yang handall. Boleh2.
Program andalannya adalah pemutaran film tentang kemerdekaan. Gila! Waktu itu yang datang banyak banget. Mulai dari balita ampe nenek-nenek. Semalam suntuk lagi.
Di pondokan, dia yang paling sering punya banyak makanan. Dan kami suka 


Dialah Yehuda Simanjuntak. Tapi nama bekennya adalah Semar. Alias semi Marsudi. Yup! dia punya kembaran pemuda desa yang bernama Marsudi. Hehehe.
Mahasiswa Teknik Mesin 2006 asal Kalimantan. Dia berkerja di Dusun Daplokan dan Gerjen. Eh, dia punya sweet memory dengan bu dukuh Daplokan lho. cieciee.
Btw, cowok rajin dan bersemangat ini jago banget dalam hal pertukangan. Mulai dari bikin plang, papan pengumuman, sampe benerin jemuran, dia semua yang ngerjain. Kalo gak ada dia, entah apa jadinya. Mungkin sampai hari ini kami belum penarikan (lebay mode on). Dia juga ahli reparasi jam lho. Hee.
So, dalam rangka mendalami bakat pertukangannya, ia memilih program pemugaran gardu ronda. Walhasil, program tersebut berjalan dengan lancar dan sukses tanpa kendala suatu apa pun. ^_^

Gadis manis dari Tangerang ini bernama lengkap Indira Ardanareswari. Panggilannnya: Indi. Mahasiswa Sejarah 2007. Dialah satu-satu anak yang kebagian satu dusun: Sompokan.
Segala hal tentang per-Jepang-an bisa ditanyain ke dia. Dijamin bisa ngalahin ensiklopedia. Selain hoby maen game, ia juga seneng banget liat film-film hantu. Stok filmnya juga banyak bgt. Oya, dia penggila es teh. Udah pada taraf gak bisa hidup tanpa es teh. Heee.
Tak kasih tau ya, diam-diam dia tu punya keahlian dalam hal pidato. Kalo pidato dia udah kayak presiden Indonesia yang ke-5. Hehe. Makanya, pada saat acara tirakatan alias malam 17 Agustusan di kampung dia pidato tentang kemerdekaan Indonesia yang disaksikan oleh seluruh warga. Keren2.
Di pondokan, dia yang paling rajin nyuci piring.


Inilah Antonius Hadiwinata alias Ton Sam Chong. Karena wajah tionghoanya, kami biasa memanggilnya Soe Hok Gie. Heee. Dia adalah mahasiswa Teknik Nuklir 2007. Asal: Jakarta. Pemuda jujur dan baik hati ini (suka menabung lagi) bekerja di Dusun Jumeneng dan Kamal. Dia hoby banget maen game, jago segala jenis game deh. Hoby jalan-jalan juga.
Oiya, dia paling anti ama yang namanya angka 13. Angka keramat, dia bilang. Dia bisa tidur seharian di kamar kalo pas tanggal 13. Hmm. Mungkin seandainya dia jadi kepala seda Margomulyo nee, dusunnya ditambah satu lagi biar jadi empat belas. Hehe.
Selain tampangnya yang lucu mirip doraemon, dia juga punya kantong ajaib yang bisa menampung banyak makanan. Hehehehe
Tapi jangan salah, dialah yang membuat perencanaan jembatan yang menghubungkan dua dusun. Keren khan. Dijamin tu jembatan bakalan kokoh ampe tujuh turunan.


Bapak-bapak, ibu-ibu, jangan salah panggil ya, ini mas lho, bukan mbak. Hehe. Anak ini sering banget jadi korban salah panggil soalnya. Namanya Riza Pahlevi. Perokok ulung ini biasa dipangggil Levi. Tapi dia paling terkenal dengan panggilan Sulevi. ^_^. Wilayahnya kerjanya di Dusun Mriyan dan Mangsel.
Mahasiswa ilmu komunikasi 2007 ini paling jago kalo disuruh bikin desain-desainan. Jago motret juga. Karya agungnya adalah poster tentang kemerdekaan yang kontennya adalah anak-anak dusun Kregolan. Manstap. Tak salah, pemuda yang berasal dari Tangerang ini adalah idola anak-anak kecil.
Selama bulan puasa dia tu ibarat kelelawar. Siang molor. Malem lembur membasmi kejahatan (emang super hero? wkwkwk). Sampai saat ini belum ada yang bisa ngalahin rekor tidurnya. Dari pagi ampe sore!
Di pondokan, dia adalah tukang bikin teh. Teh bikinannya maknyuus.


Wah, jadi gak enak nih menceritakan diri sendiri. Baiklah, namaku Anis Mashlihatin [nama belakangku ini sering banget dibuat pelesetan ama anak-anak yg laen :<]. Mahasiswa Sastra Indonesia 2007. Asal: Tuban. Wilayah kerjaku di Dusun Kregolan dan Kasuran. Dua dusun yg sangat menyenangkan.
Oya, gara2 terobsesi dengan dunia luar angkasa, selama dua bulan lagu yang kuputar adalah “sepasang kekasih yang pertama bercinta diluar angkasa”. Itu doank. Bisa kupastikan enam orang temanku yang lucu-lucu itu udah muntah-muntah ama tuh lagu. Udah masuk ruang bawah sadar mereka juga kayaknya. Hore2.
Program yang paling kusenangi adalah ngajar TPA. Soalnya anak-anaknya asyik.
Di pondokan, aku paling sering dianiaya komarsit dalam segala hal yang berhubungan dengan pengetikan.

Banyak hal yang kami alami. Banyak peristiwa yang kami lalui. Ada asemnya, ada manisnya,
pahitnya juga ada. Nanonano. Mulai dari bikin program, rapat, begadang, nanem padi di sawah, bangun pagi yang cuma dua hari (selebihnya bangun siang banget), maen pokker (untuk yang satu ini, suatu saat aku pasti bisa mengalahkan kalian semua!), nonton film bareng, pergi ke kepala sapi, shopping di lestari, berantem, diem-dieman, masukin piring kotor di kamar, maen polisi-maling (aku pengen maen ini lagi), ngegame, bikin laporan, de el el.

Teman-temanku yang kusayangi,
Terimakasih, untuk dua bulan yang penuh warna, kalian telah melengkapi warna bianglalaku.
Maaf, telah menyiksa telinga kalian dengan lagu yang itu-itu saja.
Maaf banget, tanpa sepengetahuan kalian, lagu itu sudah kumasukkan di laptop kalian masing-masing. Hehehe.
Semoga kita bisa bertemu lagi dalam keadaan yang lebih berbahagia.


Salam,
-Ann-

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...