Friday, January 10, 2014

cerita sebelum tidur untuk anak-anakku kelak

Setiap kali membaca buku, saya sering membayangkan kalau buku-buku yang saya baca ini kelak akan dibaca juga oleh anak-anak saya. Atau, buku-buku itu adalah bekal saya untuk mendongengi anak saya sebelum tidur. Saya jadi ingat salah satu cerpen Seno Gumira Ajidarma, judulnya “Dongeng Sebelum Tidur”. Cerpen itu menceritakan tentang seorang wanita, seorang ibu, yang sangat sibuk. Namun, sesibuk apapun wanita itu, dia selalu menyempatkan diri untuk menceritakan sebuah dongeng sebelum tidur untuk anaknya. Sampai suatu hari, setelah lima tahun bercerita, wanita itu betul-betul kehabisan cerita. Ia tak bisa menceritakan hal yang sama karena anaknya hafal dan otaknya merekam dengan detail cerita-cerita yang pernah disampaikan ibunya.

Barangkali, saya kelak akan membuat jadwal. Karena dalam satu minggu ada tujuh malam, saya akan membagi cerita menjadi tujuh kelompok. Hari Senin saya akan menceritakan tokoh-tokoh penggerak bangsa ini. Kepadanya saya akan bercerita tentang Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Soe Hok Gie, Kartini, Tirto Adhi Soerjo, Gus Dur, Pramoedya Ananta Toer. Tidak lupa saya juga akan menceritakan Nelson Mandela, Dalai Lama, Bunda Teresa. Menjadi apapun anak saya kelak, ia tetap harus tahu dan mengenal orang-orang yang memilih jalan terjal dan menanggung segala risikonya itu. Agar tidak menjemukan dan terlalu berat, saya akan menggantinya dengan cerita fabel yang saya beri nama tokoh-tokoh itu. Misalnya, seekor singa bernama Tan Malaka…

Selasa, saya akan bercerita tentang berbagai legenda Nusantara dan hikayat. Tentang Hang Tuah, Si Kabayan, dan Raja-Raja Pasai. Karena ini legenda, saya membayangkan anak saya akan lebih cepat tidur. Agar dia tak jemu, saya akan menceritakan bagaimana bangsa ini tak pernah lelah melawan penjajahan dalam bentuk apapun. Rabu, saatnya berkisah tentang wayang. Sebagai pengenalan, saya akan menceritakan tentang Rahwana, Rama, Sinta, Pandawa Lima, Drupadi, Gatot Kaca, dan lain-lain dengan menunjukkan gambar-gambarnya. Buku-buku tentang wayang hanya beberapa yang saya baca, tapi saya rasa cukup.

Kamis, giliran kisah Rosul dan para sahabatnya, juga kisah para nabi. Bacaan saya tidak terlalu banyak tentang topik ini, hanya ingatan-ingatan yang mulai kabur dan angka-angka tahun yang mudah saya lupakan. Menjadi PR bagi saya untuk membaca ulang dan membaca lebih banyak. Jumat, saya barangkali akan menceritakan tokoh-tokoh dari dunia musik dan olahraga. Perbendaharaan saya tidak terlalu banyak tentang ini. Paling-paing saya akan menceritakan tentang John Lennon dan The Beatles, Deep Purple, Michael Jackson. Biarlah bagian ini menjadi tugas ayahnya. Hahaha.

Sabtu, saya akan menceritakan kisah-kisah petualangan. Tentu saya akan menceritakan petualangan kepala suku Apache Winnetou dan sahabatnya Old Shatterhand, juga tentang Tom Sawyer, Musashi, Three Musketeers, Gulliver, Robinson Crusoe, Pendekar Tanpa Nama, juga McCandless. Minggu saya akan menceritakan para intelektual islam. Mulai dari Ibnu Sina, Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Syeh Abdul Qodir Jailani, dll. Nah, untuk ini saya perlu membaca ensiklopedia islam. Rekaman di otak saya masih terlalu sedikit tentang mereka-mereka ini.

Tentu, bercerita kepada anak tetap harus ada hubungan personal. Entah pada hari apa, saya akan menceritakan tentang sejarah orang-orang biasa, yang pernah saya baca dari feature-feature Sindhunata. Dia pun akan mendapatkan cerita tentang masa lalu ibunya, ayahnya, neneknya, buyutnya, juga guru-guru dan teman-teman ibu dan ayahnya.

Tenang saja, Nak, ibu tak akan kehabisan cerita. Untuk itu, hari ini ibumu sedang mempersiapkan cerita-cerita itu untukmu. Tidak semuanya cerita yang menyenangkan, ada beberapa yang getir. Karena, Nak, jauh-jauh hari kau harus tahu, hidup tak selamanya menyenangkan. Ibu tidak ingin kau menganggap ibu pembohong karena menceritakan hal-hal yang melulu manis. Tapi percayalah, ibu akan berusaha menceritakan yang tidak manis itu dengan baik. Jika toh ternyata suatu saat ibu sudah tidak bisa bercerita, dan jika usiamu sudah semakin dewasa, kau boleh membaca catatan harian ibu. Kau senang, bukan? :)

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...