Sunday, April 13, 2014

hari minggu yang begitulah

harusnya, siang tadi saya pergi ke Tutup Ngisor, Magelang, atas undangan seorang kawan. dia bilang ada acara yang cukup asyik di sana. saya pun sebenarnya suda cukup kangen dengan desa itu. lama sekali tak ke sana. tapi, seperti undangan-undangan dia sebelumnya, saya tak memenuhinya. ada aja alasan yang saya buat. kali ini saya memberikan alasan kalau tulisan saya belum kelar, padahal besok saya janji bertemu pembimbing. dia memaklumi. dan saya merasa sangat payah.

ketika saya menulis ini pun, tulisan yang saya janjikan untuk pembimbing itu belum juga kelar. tapi sialnya saya malah tidak bergegas menyelesaikannya. otak rasanya sudah teramat penuh. bumpet. haha. maka, saya pun mencari pelampisan. yak! toko buku!

sebulan kemarin saya berhasil menahan diri gak ke toko buku. ada perasaan euforia ketika tadi saya masuk ke dalamnya. "haloooo akhirnya kita bertemu yaaaa". kira-kira seperti itulah. iya, ini berlebihan. niatnya saya cuma mau beli satu buku, buku terbaru Wimar Witoelar. tapi, seperti yang sudah bisa ditebak, saya tidak mungkin bisa mengabaikan buku lainnya yang minta dibeli. duh saya perempuan lemah -__-

dan, inilah akhirnya: Sweet Nothingness, buku keempat dari serial About Nothing karangan Wimar Witoelar. saya suka tulisan-tulisan Wimar yang mengajak kita melihat yang yang seolah remeh-remeh itu. ini bukunya para sidekick. haha. tidak tahan melihat ada wajah John Lennon di cover buku, tanpa pikir panjang buku ini langsung saya ambil. meskipun harganya cukup mahal. hoho. buku ini berisi surat-surat John Lennon yang dikumpulkan oleh Hunter Davies. bukunya asyik, banyak fotonya Lennon dan surat-suratnya yang ditulis tangan. pokoknya ini bakal jadi buku kesayangan. hehe. kemudian sebuah buku biografi Anies Baswedan, Melunasi Janji Kemerdekaan. saya sangat nge-fans sama orang satu ini. gagasannya, sepak terjangnya, benar-benar "membuka" mata saya. trus satu lagi buku yang ditulis oleh Rinandi Dinanta. setelah sukses menulis tentang Joko Widodo, kali ini dia menulis buku Ibu Risma Memimpin dengan Hati. tas belanjaan saya pun penuh. Tadinya mau beli kumpulan cerpen AS Laksana "Bidadari yang Mengembara", tapii...asudahlah! eh satu lagi, ada selembar kartu pos untuk dikirimkan ke Fitria Ambarwati.


ndak ngono kui perilaku konsumtif? :(

P.S. >> saya tadi menukarkan tiga buku untuk tiket nonton teater di LIP, Sebuah Usaha Menulis Surat Cinta, dalam rangka 15 tahun Puthut EA berkarya. masih ada satu tiket nganggur nih. siapa mau?

P.S. lagi >> saya pagi tadi ngidam sayur asem, trus tiba2 temen sebelah kos sms kalo masak sayur asem lengkap dengan ikan asin dan sambel terasi. saya di suruh dateng. ini kebetulan?




Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...