Sesibuk apa pun, selama ini saya selalu bisa membaca setidaknya lima puluh buku setiap tahunnya. Tidak ada keterpaksaan atau alasan demi konten. Saya cukup berbangga dengan habit itu. Saya membaca apa saja, buku yang super tebal atau yang tipis, buku yang memang saya ingin membacanya atau karena berhubungan dengan pekerjaan.
Namun, yang saya sayangkan, saya tidak bisa mengulas semua buku yang saya baca itu. maksud saya, ulasan yang serius dan mendalam. Padahal, menurut saya, itu adalah cara yang cukup ampuh untuk mengingat isi buku. Alhasil, saya memang membaca banyak buku, tapi hanya sebagian yang betul-betul saya ingat dan kuasai.
Nah, tahun ini, saya ingin membaca dengan pelan. Kalau bisa, satu bulan satu buku saja. Tapi saya ingin membacanya dengan serius dan teliti, juga mengulasnya dengan kritis. Saya juga tidak ingin banyak membeli buku. Tahun lalu, di Jogja, banyak sekali pameran buku, diskonnya lumayan. Buku-buku yang saya beli dari pameran itu belum semua saya baca. Membuat saya merasa bersalah.
Tahun ini saya ingin membaca buku-buku itu saja. Juga buku-buku di rak buku si pacar, sebagian besar hasil terjemahannya. Terjemahannya enak. Dia punya kepekaan bahasa di atas rata-rata. Dulu, sebelum pacaran dan sebelum kenal, saya pernah menyunting terjemahannya. Waktu itu, rasanya saya rela tidak digaji lantaran sudah bergembira membaca terjemahan yang bagus. Hehe hehe. Menurut saya, di Indonesia, dia nomor dua setelah Ronny Agustinus.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Tuhanku yang super oke, aku minta maaf. lagi-lagi aku mengeluh. bisakah patah hati ini ditunda? rasanya sangat sakit. aku ingin menang...
-
Entah kenapa saya selalu merasa tenang kalau melihat air yang mengalir. Dan sore tadi, dengan kepala yang rasanya nyutnyut, dari belakang ka...
No comments:
Post a Comment