Sunday, January 12, 2020

Membaca dan Mengulas Lagi

Sesibuk apa pun, selama ini saya selalu bisa membaca setidaknya lima puluh buku setiap tahunnya. Tidak ada keterpaksaan atau alasan demi konten. Saya cukup berbangga dengan habit itu. Saya membaca apa saja, buku yang super tebal atau yang tipis, buku yang memang saya ingin membacanya atau karena berhubungan dengan pekerjaan.

Namun, yang saya sayangkan, saya tidak bisa mengulas semua buku yang saya baca itu. maksud saya, ulasan yang serius dan mendalam. Padahal, menurut saya, itu adalah cara yang cukup ampuh untuk mengingat isi buku. Alhasil, saya memang membaca banyak buku, tapi hanya sebagian yang betul-betul saya ingat dan kuasai.

Nah, tahun ini, saya ingin membaca dengan pelan. Kalau bisa, satu bulan satu buku saja. Tapi saya ingin membacanya dengan serius dan teliti, juga mengulasnya dengan kritis. Saya juga tidak ingin banyak membeli buku. Tahun lalu, di Jogja, banyak sekali pameran buku, diskonnya lumayan. Buku-buku yang saya beli dari pameran itu belum semua saya baca. Membuat saya merasa bersalah.

Tahun ini saya ingin membaca buku-buku itu saja. Juga buku-buku di rak buku si pacar, sebagian besar hasil terjemahannya. Terjemahannya enak. Dia punya kepekaan bahasa di atas rata-rata. Dulu, sebelum pacaran dan sebelum kenal, saya pernah menyunting terjemahannya. Waktu itu, rasanya saya rela tidak digaji lantaran sudah bergembira membaca terjemahan yang bagus. Hehe hehe. Menurut saya, di Indonesia, dia nomor dua setelah Ronny Agustinus.

No comments:

Post a Comment

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...