Thursday, January 14, 2021

Dimsum Ala-ala

 

Ceritanya kemarin saya agak sukses bikin dimsum. Ini percobaan kedua. Beberapa bulan lalu saya sempat bikin, tapi rasanya gak sip. Kulitnya agak keras dan entah mengapa rasanya agak pahit. Mungkin karena kulitnya bukan khusus untuk yang dikukus atau direbus, tapi buat yang digoreng.

Beberapa minggu lalu, saya nemu tuh kulit yang khusus buat direbus. Langsung masuk keranjang deh. Tapi saya tak kunjung bikin dimsum juga. Masih agak kebayang kegagalan dimsum pertama. Tapi sayang juga kalau si kulit tak segera diberdayakan, khawatir kadaluarsa juga sih. Nah, kebetulan kemarin agak malas masak, tapi kelaparan. Yasudah, bikin dimsum aja, mumpung ada stok ayam di kulkas. Btw, saya jarang banget nyetok ayam, lebih sering ikan.

Ayam saya potong-potong (dagingnya saja, hilangkan kulit) lalu saya blend bareng dua siung bawang putih. (Hasilnya lebih bagus giling sendiri gini ternyata dari pada beli yang udah gilingan). Masih di blendernya (pakai blender daging, bukan blender bumbu atau buah), saya masukin tapioka, telur ayam kampung (karena saya alergi telur yang biasa), saus tiram, minyak wijen, sejumput garam, sedikit lada bubuk, daun bawang cincang, dan seperdelapan labu siam yang sudah diparut halus. Labu siam ini berfungsi mengempukkan adonan, tapi jangan kebanyakan biar rasanya gak dominan. Aduk sampai rata. Untuk bahan-bahannya, saya gak pakai takaran, cukup pakai perasaan aja. Udah terlatih. Hehe.

(Oya, ini blender yang versi pisau mengulirnya bisa dicopot. Saya ngaduk adonan di situ biar gak banyak tempat kotor aja)

Nah, setelah adonan tercampur dengan baik, baru saya taruh di kulit si dimsum. Ini bagian yang paling nyebelin. Saya gak bisa rapi. Hasilnya meleot-meleot gak jelas. Agar terlihat agak indah, atasnya saya beri parutan wortel dikit. Setelah selesai, kukus.

Kira-kira tiga puluh menit kemudian, dimsum sudah siap disantap.


Dan gak ada sepuluh menit, sudah tandas tak bersisa hahaha. Komentar suami: enak banget!

Berhubung adonannya masih agak banyak dan kulitnya habis (saya nyesel kenapa cuma beli sebungkus), saya tambahin tapioka, sedikit terigu, dan garam. Saya bentuk bulet-bulet, lalu direbus. Jadilah bakso ayam ala-ala. Ludes juga dalam sekejap. Enak dan lapar 😁

 

No comments:

Post a Comment

Ucapan Terima Kasih

Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...