Saturday, November 19, 2011
unsent letter
barangkali suatu saat kita harus duduk dan bicara. di sebuah warung kopi atau ronde di pinggir jalan yang masih basah oleh hujan. atau di mana saja. tentang banyak hal yang mungkin belum tuntas. tanyakan tentang apa saja dan aku pasti akan menjawabnya. sejujur-jujurnya. biar tak ada sesak yang menyangkut di dada.
oke? dan itu akan menjadi pembicaraan terakhir kita. barangkali
atau, kita tak usah bicara. sepertinya kata dan bunyi sudah seringkali berkhianat. beri kesempatan pada nurani untuk menyelesaikannya.
photocredit: http://dherdian.wordpress.com/2010/11/15/kotak-pos/&docid=EfsyQyw2Is0sQM&imgurl
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Tuhanku yang super oke, aku minta maaf. lagi-lagi aku mengeluh. bisakah patah hati ini ditunda? rasanya sangat sakit. aku ingin menang...
-
Entah kenapa saya selalu merasa tenang kalau melihat air yang mengalir. Dan sore tadi, dengan kepala yang rasanya nyutnyut, dari belakang ka...
bahasane tingkat tinggi nda,
ReplyDeleteaq ramudeng
heuheuheu
ReplyDelete