di lorong-lorong perpustakaan yang lampunya mulai menyala satu-satu, pada pertemuan kita yang entah ke berapa itu, tiba-tiba kau bertanya, “kalau kita bertemu lagi, nanti, kira-kira kamu jadi apa?”. dan aku hanya menjawab: entahlah.
tapi barangkali aku tahu kita akan jadi apa nantinya: kita akan memerankan masing-masing tokoh di film itu. aku akan berperan sebagai si perempuan muda yang ceria, yang suka berlama-lama di toko buku. dan menemukanmu kembali di sana. kau sedang mempromosikan buku terbarumu, yag berkisah tentang perempuan petapa. aku datang ke acara itu karena melihat namamu tertera di poster yang diterbangkan angin, yang entah bagaimana prosesnya hingga bisa sampai juga di depan pintuku.
kita beradu pandang. agak ragu dan kaku. kemudian saling bertanya kabar dan diam-diam menginginkan percakapan yang lebih panjang.
Sunday, June 29, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Tuhanku yang super oke, aku minta maaf. lagi-lagi aku mengeluh. bisakah patah hati ini ditunda? rasanya sangat sakit. aku ingin menang...
-
Entah kenapa saya selalu merasa tenang kalau melihat air yang mengalir. Dan sore tadi, dengan kepala yang rasanya nyutnyut, dari belakang ka...
No comments:
Post a Comment