Monday, October 27, 2014

hai, kawan perpus(ku)

hai,

Rak-rak buku perpustakaan ini mau tidak mau mengingatkanku padamu. Ya..ya..buku-buku di perpustakaan ini membikinku malas cepat-cepat merampungkan studi. Kau tahu, salah satu kekhawatiranku ketika lulus adalah tidak lagi bisa membaca buku “sesukanya” seperti sekarang ini.

Aku sedang mendaftar buku-buku yang ingin kubaca (dan kubeli). Karena aku belum bisa membeli buku-buku itu, sebagian kucari di perpustakaan. Ada lebih dari sepuluh buku. (betapa aku sangat tamak). Kali ini bukan buku-buku yang berhubungan dengan sastra. Akhir-akhir ini aku sedikit kehilangan mood tentang sastra. Sastra, saat ini, tidak cukup menggairahkanku. Hahaha. Coba bayangkan, gimana rasanya kehilangan mood (sastra) saat sedang dikejar-kejar deadline tesis.

Sebenarnya, ada buku sastra yang ingin kubaca. Tapi buku itu sekarang sedang digemari banyak orang. Media sosial riuh membicarakannya, dan memujinya. Melihat fenomena itu, aku justru enggan membacanya. Entahlah, dalam berbagai hal, aku punya kecenderungan menghindari sesuatu yang sedang digemari banyak orang. Justru ketika sesuatu itu ditinggalkan, aku baru mendekatinya.

Aku sedang tertarik pada pemikiran Islam progresif. Hari-hari ini aku membaca beberapa buku dan mencermati kuliah-kuliah umum di youtube. Objek material tesisku memandang Islam dengan begitu “lugu”. Ini betul-betul membuatku bosan. Aku berhasrat untuk mendobraknya. Dan tidak ada orang lain yang lebih ingin kuajak diskusi selain kamu.

Sepulangmu ke kampung halaman, perpustakaan ini terasa hampa :p

No comments:

Post a Comment

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...