Wednesday, January 11, 2017

membaca ulang

Tahun 2016 saya banyak membaca ulang buku-buku lama. Disebabkan oleh pindahan dari Jogja ke rumah, saya mengepak buku-buku dalam kardus-kardus coklat. Dalam proses pengepakan dan pembongkaran (setelah sampai di rumah) itulah saya menjamah lagi buku-buku lama. Sambil mengelus-elus buku-buku itu dan membersihkan debu-debu yang menempel, saya mengingat-ingat dalam kondisi apa saya membelinya, kapan, dan di mana. Melo banget, ya?

Selain itu, yang membuat saya memutuskan untuk membaca ulang adalah saya menyadari bahwa kemampuan otak saya dalam mengingat detail tidak begitu bagus. Oleh sebab itulah, saya memutuskan untuk membaca ulang beberapa buku dan membiasakan diri melakukannya di tahun-tahun mendatang.

Dalam aktivitas membaca ulang itu, waktu yang saya butuhkan jauh lebih lama dibandingkan saat saya membaca pertama kali. Dan memang saya usahakan lebih khusuk. Akibatnya, ada makna yang bertambah mengikuti horizon harapan saya. Ada interpretasi yang dikoreksi. Detail-detail yang dulu terlewatkan, bermunculan ke permukaan. Dan terasa ada yang lebih mengendap.

Bagi saya pribadi, benar-benar memahami isi buku, meskipun jumlahnya sedikit, jauh lebih penting daripada membaca banyak buku tapi hanya mengawang-awang di luar batok kepala lalu hilang begitu saja.

Oh ya, aktivitas membaca ulang sebenarnya tidak hanya berlaku pada buku. Saya sering menonton berulang-ulang film yang sama. Saya bolak-balik membaca buku harian saya. Bahkan, pada suatu masa ketika yahoo! Messenger sedang berjaya, chatting-an saya dengan seseorang saya simpan di hardisk, saya cetak percakapan yang mencapai ratusan halaman itu, dan sering saya baca ulang.

Pada yang terakhir itu, kamu boleh menganggapnya gak penting banget, tapi berefleksi dan memaknai, buat saya sungguh penting.

No comments:

Post a Comment

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...