Sunday, March 21, 2010

sajak-sajak Walt Withman terjemahan Taufiq Ismail

Seorang Anak Berkata Apa itu Rerumputan?
Seorang anak berkata Apa itu Rerumputan? Seraya membawa daku
segenggam penuh dalam tangannya,
Bagaimana cara aku menjawabnya? Pengetahuanku tentang rerumputan
agaknya tak lebih ketimbang dia.
Mungkin rerumputan adalah bendera dalam perbendaharaanku, ditenun
dari bahan harapan berwarna kehijau-hijauan.
Atau mungkin rerumputan itu saputangan Tuhan.
Sebuah hadiah wangi aromanya untuk kenangan sengaja dibuatkan,
Dengan nama pemiliknya tercantum di salah satu sudutnya, sehingga
kita bisa melihatnya lalu berkata Punya Siapa?
Atau mungkin rerumputan itu huruf hieroglif yang seragam.
Dan maknanya, bertunas tumbuh serupa baik di kawasan lapang
maupun di kawasan kurang lapang,
Bertumbuh di antara orang kulit hitam maupun diantara orang kulit putih,
Kanuck, Tuckahoe, Congressman, Cuff, keberi mereka yang serupa,
kuterima yang serupa
Sekarang malahan rerumputan nampak bagai rambut kuburan yang
terurai panjang belum sempat dirapikan.
…..

Ibu dan Bayi
Kulihat bayi terlelap mengisap susu ibunya,
Ibu dan bayi yang sama tertidurnya – ssst,
lama dan lama aku mempelajari mereka
1865

Pelajaran Sufi dari Farsi

Seorang sufi berjanggut abu-abu di akhir pelajarannya
Pada suatu pagi yang segar di udara terbuka
Di lereng sebuah kebun mawar demikian indahnya
Dinaungi pepohonan tua dengan jaringan dahan dan cabangnya
Kepada ulama muda dan santrinya ia berkata

“Anak-anakkku, akhirnya, sebagai penutup kata
Allah adalah segalanya, immanen di setiap bentuk kehidupan apa jua
Sebutlah ini-itu sebanyak-banyaknya – Allah, Allah, Allah ada di sana

“Sejauh-jauh orang dalam kesesatan, sebab musabab disembunyikan
Adakah terdengar suara di dasar lautan gelisah seluruh jagat raya?
Adakah kau tangkap keresahan? Makhluk dalam dorongan dan loncatan
Yang tak pernah tenang, tak kunjung hilang?
Tak tampak namun ada dia, bersembunyi dalam benih kehidupan?
“Dia mengendap sebagai tenaga di inti zarrah
(Seringkali tak sadar, kadang-kadang menjatuhkan)
Namun kembali ke sumber kesucian walau jarak di kejauhan
Serupa untuk semua, tiada kekecualian.”
1891

Ketika Aku Mendengar Ahli Ilmu Bintang yang Terpelajar
Ketika aku mendengar ahli ilmu bintang yang terpelajar
Ketika sejumlah bukti dan angka di depanku dalam kolom berjajar
Ketika ditunjukkan kepadaku peta dan diagram, menambah, membagi, dan
mengukur semua

ketika seraya duduk kudengar ahli ilmu bintang itu member ceramah
disambut tepukan tangan meriah di ruang kuliah
betapa segera entah bagaimana aku jadi letih dan jemu
akhirnya bangkit dan meluncurlah daku ke luar sendiri
di udara malam lembab dan mistis, dan sekali-sekali
menengadah memandang gemintang sepenuh sunyi
1865

No comments:

Post a Comment

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...