Saturday, December 11, 2010

sepi dan sepi lagi

semalam, saya dikejutkan oleh sms seorang kawan yang kurang lebih dalam enam bulan ini jaraaang banget nongol di kampus. saya tahu dia sibuk, dan selalu sibuk. sibuk benget malah. saya tahu dia pekerja keras. saya juga tahu dia mencintai dunianya yg sekarang. tapi, yang saya tidak tahu: dia kesepian.

dia, yang menurut saya TOP banget, paling cerdas seangkatan, ternyata sedang menderita penyakit: kesepian. sedang merindukan teman-teman. pengen ngobrol2, pengen bercanda. dia bilang kalo sedang agak bosan dengan dunianya yang sekarang. dunianya yang menghasilkan banyak uang. bayangin aja, bentar lagi dia udah mau beli mobil! pake duitnya sendiri pula. hmm.

saya jadi ngebayangin, gimana perasaannya ketika hari-harinya hanya berhadapan dengan laptop dan tumpukan buku misalnya, tanpa sempat bertemu dengan makhluk hidup. maksud hati ingin berkumpul dan bercanda dengan teman2, tapi apa daya, ada target yang harus segera diselesaikan. saya tahu itu, kawan. saya ngerti.

konon katanya, siksaan yang paling menyakitkan adalah

kesepian.

saya lupa itu di film apa, kalo gak salah pas jamannya Kera Sakti masih jadi film favorit anak2 sampe nenek2 dulu. jadi ceritanya neraka itu berlapis-lapis. tiap lapisan beda2 siksaannya. ada yang dicambukin, digigit binatang buas sampe mampus trus hidup lagi, ada juga yang dirante ampe tulang2nya putus. tapi, lapisan yang paling menyakitkan justru tidak ada siksaan. yang ada hanya ruang kosong. gelap. seekor serangga pun tidak ada. tak ada suara. bahkan mendengar suara sendiri pun tak bisa.

coba bayangkan!

ya, ada kalanya kita ingin sedirian. jadi manusia kamar dan berdialog dengan Tuhan. sunyi. dan bukan sepi. kesunyian. dan bukan kesepian.

ah, barangkali saja tengah malam itu kawan saya sedang duduk sendirian. tidak tahu apa yang harus dia lakukan. dan tau-tau meng-sms saya. cuma pengen bilang kalau lagi kesepian. oh, kawan.

ingin rasanya ngobrol2 lagi denganmu. membicarakan teori2 ini itu. juga hari-hari yang terasa semakin lucu.

No comments:

Post a Comment

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...