Friday, November 26, 2010

cicakcicak di dinding


Beberapa hari ini, setelah saya perhatikan, ada sepasang cicak di dinding kamar saya. Dari mana datangnya? Saya tidak tahu. Saya juga tidak tau apakah mereka jantan dan betina ataukah jantan keduanya, yang jelas mereka kerap berkomunikasi.

Salah satu di antara mereka memanggil dengan kode2 tertentu yang tak bisa saya deteksi maksudnya apa. yaiyalah..emang saya nabi sulaiman. Mereka terlihat sangat akrab. Suka kejar2an. Saat saya bikin tulisan ini, kayaknya si cicak lagi ngumpet di balik lemari deh. Eh, baru aja diomongin dia udah bunyi2..ckckckckck. Ngrasa kali ya kalo diomongin.

Kehadiran sepasang makhluk yg bernama cicak ini lantas mengingatkan saya pada masa kecil yang bahagia. Saya masih ingat, waktu kelas 2 MI dulu saya sudah punya adek. Ibu saya kerap menghibur adek saya yang menangis dengan nunjuk2 cicak yg ada di dinding rumah. Gak lupa juga bersenandung.

(Cicakcicak di dinding, diam-diam merayap. Datang seekor nyamuk. Hep! Lalu ditangkap). *ibu saya memang senang sekali bersenandung sodara.

Saya masih ingat juga, waktu itu adek saya yg masih sangat kecil serta-merta diam, berhenti menangis. Tidak tahu apakah takut sama cicaknya atau takut mendengar ibu saya bersenandung lagi. Hahaha. Saya juga seratus persen percaya kalo satu2nya tugas agung si cicak adalah memakan nyamuk. Meski satu kali pun saya gak pernah ngliat langsung gimana adegan si cicak melahap nyamuk.

Episode tentang cicak ketika saya masih MI kelas 2, sudah jauh berbeda dengan episode cicak ketika saya sudah kuliah semester 7. Cicak gak lagi makan nyamuk. Jabatannya meningkat. Cicak sekarang udah bertarung dengan buaya. Gak lucu juga kalo bersenandung "cicakcicak di dinding, tarung sama buaya". Mana ada buaya di dingding??

Tentang cicak juga mengingatkan saya pada salah satu lagu Dewi Lestari yang berjudul Cicak di Dinding. Saya rasa, tuh lagu bener2 asyik.

Hmmm, paling tidak kehadiran cicak di dinding kamar saya sekarang membuat saya cukup senang.

Saya punya teman baru.

Ohh, cicak.

#yang jadi pertanyaan sekarang, si cicak makan apa di kamar saya? Toh, sepertinya di kamar saya gak ada nyamuk tuh. Apa dia akan mengundang si buaya? Oh NO!

Thursday, November 25, 2010

Shakespeare Bookstore yang Membuatku Jatuh Cinta


Jatuh cinta pada pandangan pertama sepertinya satu-satunya kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan saya ketika melihat suasana di atas. Kalau anda pernah menonton film Before Sunset, Anda pasti tak akan asing dengan suasana itu. Yup! itu adalah Shakespeare & Co.Bookstore. Tempat dimana Jesse (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delphy) kembali bertemu setelah sembilan tahun berpisah. Hmmm. bagi saya, bertemu seseorang (yang sangat kita harapkan) di toko buku adalah hal yang sangat manis.

Semenjak saat itulah, saya pengen ke Paris sodara-sodara. Bukan untuk melihat menara Eiffel secara langsung seperti kebanyakan orang. Bukan. Tapi sekadar melihat-lihat dan membaca-baca buku2 yang ada di Shakespeare Bookstore. Suasannya itu lhoo gimanaaa gitu. Seperti ada hipnotis yg membuat orang ingin berlama2 di sana. Seharian di sana sepertinya saya akan sangat betah. hehe..

Daaaan, mulai saat itu pula saya berkeinginan BESAR untuk membuat toko buku yg mirip kayak Shakespeare Bookstore. Toko buku yang nyaman. Yang membuat pengunjung betah berlama-lama di toko buku saya. Maka dari itu, dari sekarang saya sudah mendesain toko buku "hayalan"saya itu. hehe. Kalo gak toko buku, paling gak perpustakaan kecil lah. Nanti jangan lupa mampir ke toko buku saya ya...

Wednesday, November 24, 2010

Saya Tidak Ingin Terpuruk Terus-menerus: Cerita tentang Matahari

Pagi ini saya bangun pukul 5. Ini bisa dibilang sebagai sesuatu yang ajaib, karena biasanya saya paling cepat bangun pukul 6. Saya kemudian berjalan menuju kamar mandi, mengambil air wudhu.

Kali saya biarkan air dingin itu menyapa kulit saya, menyapa pori-pori saya. Sengaja tidak saya lap dengan handuk. Sederhana, saya ingin bertegur sapa dengan air. Kemudian sholat subuh.

jika biasanya setelah membuka mata hal pertama yang saya lakukan adalah memutar tombol power radio kesayangan, maka kali ini tidak. Saya sengaja membiarkannnya terdiam. Barangkali radio saya bertanya-tanya, ada setan apa yang merasuki saya? Tidak ada satu setan pun. Maklum, seringnya radio itu ngoceh sendirian selama 24 jam.

Pagi ini saya hanya ingin mengganti suara radio saya dengan suara kicauan berbagai burung berwarna-warni kepunyaan bapak kos, yang baru saya sadari ternyata suaranya sangat sangat indah. Dan baru saya sadari pula, ternyata selama ini saya mengabaikannya.

Ternyata dunia ini dipenuhi banyak sekali kejutan. Saya suka kejutan. Ceritanya sederhana, ditengah keterpurukan saya, semalam saya YMan dengan seorang kawan. Kami ngobrolin ini itu hingga sampailah pada bahasan "bangun pagi" dan "matahari". Dia bilang, "matahari pagi itu menenangkan". Hmmm, sekali lagi saya mengabaikan sesuatu. Matahari.

Setelah percakapan di YM itu, saya pun bertekad untuk bangun pagi. Dan benar, pagi ini matahari datang dengan sangat anggunnya seperti piringan merah yang besar. Bersinar menenangkan. Barangkali setiap pagi ia juga seperti itu, dasar saya saja yang sering mengabaikan. Tenggelam dalam rutinitas duniawi membuat saya lupa, lelah hati dan pikiran, mudah bete, mudah menyalahkan keadaan.

Entah kenapa saya pun mulai merasa tenang. Jawaban dari semua keterpurukan saya selama beberapa minggu ini barangkali adalah karena saya telah mengabaikan hal-hal kecil di sekeliling saya. Hal-hal yang sebenarnya jika dilihat lebih dekat, jika tidak membuat kita merasa tenang, paling tidak mengajak kita untuk sedikit merenung. Di dunia ini ada makhluk yang tak pernah lelah untuk memeberi: matahari.

jika matahari saja tak pernah lelah, kenapa saya harus lelah?

Saya tidak tahu berapa lama perasaan tenang ini akan bertahan. Saya tidak peduli jika siang nanti saya kembali bete. yang jelas, pagi ini saya sangat senang. jika toh nanti saya bete lagi, saya akan coba resep ini lagi. hehehe.

Kali ini, Tuhan menyapa saya dengan cara yang sangat manis. Dan saya tidak akan mengabaikannya. Kawan saya yang satu itu juga keren banget. Dan saya tidak ingin terpuruk terus-menerus.

Tuesday, November 23, 2010

Pengen Curhat Aja

Baiklah kawan, karena gejolak di hati semakin tak menentu, layaknya lahar merapi yang tak bisa dibendung, aku ingin mengeluarkan semua unek-unekku alias CURHAT.

Lagi bete aja sih sebenernya, capek jiwa raga, lahir batin!entah apa sebabnya akhir-akhir ini lagi gak pengen banget ketemu banyak orang, apalagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan. Mungkin alasannya hanya satu: malas. sadis memang. tapi begitulah. Aku sedang mengalami kemalasan sekaligus kelelahan hati dan pikiran.

Aku mencoba menerka apakah mungkin ini efeki dari PMS atau apa lah, mengingat memang udah tanggalnya, tapi sepertinya tidak. Total jendral selama dua minggu ini aku gak melakukan apa-apa alias nyampah. Tiap pagi sampe sore cuma bantu2 di gelanggang kampus terkait pengungssi merapi (untuk yang satu ini nanti akan kuceritakan tersendiri). Barangkali merasa tidak melakukan apa-apa itu lah yang membuatku justru semakin stress.

Alhasil, semua rencanaku gagal total, rencana yang sudah kuperhitungkan matang-matang. Well, awalnya aku menganggap yang tak terduga ini semacam surprise. Tapi lama-lama bete juga kalo surprise itu justru bikin judeg.

kadang YMan gak jelas ama temen2 cukup bikin asyik sih, tapi itu juga cuma bertahan sebentar. sampai sekarang aku masih mencari penyebab perasaan tak menentuku ini.

Orang-orang disekitarku terasa sangat asing. Dan sepertinya aku butuh teman. Benar2 teman. Sekadar duduk bersebelahan, meski tak bicara apapun.

Barangkali aku sedang kesepian.

Ucapan Terima Kasih

Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...