Tuesday, May 17, 2011

DIA 3

Yang kamu tunggu datang juga. Kamu bertemu dengannya. Kamu sudah bisa menatap matanya. Kamu juga tertawa-tawa dengannya.

Pada saat itulah kamu memutuskan untuk berhenti memikirkannya. Cukup, katamu. Entah apa yang membuatmu berkeputusan seperti itu. Namanya telah kamu masukkan dalam daftar kegiatanmu: tidak mendesak dan tidak penting.

Tapi kamu juga tidak tahu apa yang akan kamu lakukan setelah kamu memutuskan itu. Barangkali kamu akan mengubur namanya dalam sebuah kotak berwarna biru. Menutupnya rapat-rapat. Dan tidak akan membuka-bukanya lagi. Atau entah apa.

Yang jelas, kamu ingin semua berjalan seperti biasa. Kamu masih akan berbuat baik padanya. Masih akan membantu sebisamu. Masih akan mengaguminya seperti pertama kali bertemu. Masih akan menghormatinya seperti yang sudah-sudah. Tidak peduli apa yang dilakukannya di belakangmu.

Dan kamu akan membuka pintu-pintu yang selama ini kamu tutup. Membuka ruang-ruang yang kamu biarkan kosong.

Kamu telah berjanji pada sahabatmu.

No comments:

Post a Comment

Ucapan Terima Kasih

Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...