selasa, 17 mei 2011. senja kali ini kita duduk berdua di pantai. melihat ombak yang berkali-kali pecah dan pasir dingin menjadi alas duduk kita. kemudian kita bercakap dan saling melontarkan tanya. hingga berhenti pada sebuah keputusan.
“baiklah, mari kita jalani saja. bersama.”
baiklah, kita lupakan yang telah lalu. sesekali boleh diingat, tapi jangan lagi, jika itu membuat kita sakit. mari melangkah menuju tangga berikutnya, sayang. perjalanan kita masih sangat panjang. mari menyusuri waktu. kita selesaikan satu demi satu.
dan kita berjalan di bibir pantai. kenyang bermain ombak yang membuatku basah kuyup dan kedinginan. tapi, andai kau tahu, saat ini hatiku begitu hangat.
matahari mulai tenggelam, dan kita pulang. meninggalkan pantai yang perlahan menjadi gelap. lihat, dari arah timur bulan begitu sempurna. langit begitu cerahnya. bayangan pohon tampak nyata di tanah. hmm, tampaknya perjalanan kita direstui alam semesta.
tidak tahu masa depan akan membawaku ke mana. yang ku tahu, yang sekarang ada adalah kamu. di sini. saat ini. nyata.
tidak perlu mengubah apa pun jadi 180 derajat. aku mencintaimu begini adanya.
hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Tuhanku yang super oke, aku minta maaf. lagi-lagi aku mengeluh. bisakah patah hati ini ditunda? rasanya sangat sakit. aku ingin menang...
-
Entah kenapa saya selalu merasa tenang kalau melihat air yang mengalir. Dan sore tadi, dengan kepala yang rasanya nyutnyut, dari belakang ka...
No comments:
Post a Comment