Tuesday, July 18, 2017

kartu pos bergambar matahari

Salah satu scene dalam film Lucy memperlihatkan Lucy, dengan matanya yang berkaca-kaca, sedang meminta maaf dan bilang “I love you” kepada ibunya. Tindakan Lucy itu bukan tanpa alasan. Ia mendapat kekuatan tertentu sehinga bisa melihat masa lalu, termasuk ketika ia masih balita. Dan ia melihat bahwa kasih sayang ibunya kepada dirinya ketika masih balita (dan untuk selamanya) begitu besar.

Saya senang melihat bayi-bayi lucu yang seliweran di timeline. Saya senang melihat ibu-ibu muda yang terlihat begitu menyayangi dan membanggakan bayi-bayinya itu. Dikit-dikit difoto, lalu diunggah ke media sosial. Mereka begitu senang untuk hal-hal sederhana seperti melihat anaknya tersenyum, tertidur pulas, belajar berjalan, atau sekadar berhasil menghabiskan makanannya.

Saya sering berpikir, begitu jugakah ibu saya dulu? Sesayang itukah beliau pada saya? Mengingat beliau adalah jenis makhluk yang mampu membaca pikiran saya hanya dengan mendengar suara saya diujung telpon, saya yakin beliau amat menyayangi saya.

Mengapa kita tak bisa menjangkau ingatan saat masih balita? Mengapa yang memiliki ingatan itu hanya para orang tua? Andai, andai saja, kita bisa mengingat saat-saat kita disuapi bubur dan diayun dalam gendongan, atau saat tahu bagaimana orang tua kita berupaya sekreatif mungkin agar kita mau makan, apa yang akan terjadi?

No comments:

Post a Comment

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...