Ada lubang dalam dirimu. Entah di bagian mana. Tapi kamu memilih untuk membuta dan menuli. Hingga akhirnya lubang itu semakin dalam. Semakin lebar. Dan kamu tidak mampu menutupnya kembali.
Maka, sejatinya yang kamu butuhkan hanyalah hening. Tafakkur. Sesungguhnya apa-apa yang terjadi adalah pertanda. Dan hanya mata hati yang mampu membuka tabirnya. Membangkitkan sadarmu yang telah lama lumpuh.
Sesakit apapun yang kamu rasakan dalam hidupmu, semoga tak membuatmu kehilangan jernih jiwamu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Tuhanku yang super oke, aku minta maaf. lagi-lagi aku mengeluh. bisakah patah hati ini ditunda? rasanya sangat sakit. aku ingin menang...
-
Entah kenapa saya selalu merasa tenang kalau melihat air yang mengalir. Dan sore tadi, dengan kepala yang rasanya nyutnyut, dari belakang ka...
ahihihiihihihihi.
ReplyDeleteMbak?
link mu tak deleh blog q ya.
(maksa)
oke..salam kenal..ini siapa ya? :))
ReplyDeletehuw..
ReplyDeletedasar!