Saya benar-benar merindukan teman-teman saya. Merindukan orang-orang yang pernah saya temui di Jogja. Semuanya. Rindu yang tak hanya sesekali, tapi selalu. Andai tangan saya bisa memanjang seperti tangan Monkey D. Luffy, rasanya saya ingin merengkuh mereka semua dalam satu pelukan hangat.
Hmm, sepertinya saya sedang melankolis. Mungkin pengaruh hormon menstruasi. Mungkin juga pengaruh mendung yang menggantung sore ini.
Ada seorang teman yang bilang bahwa dirinya merindukan seseorang sampai rasanya ingin mati. Saya bilang itu mungkin pengaruh drama korea menye-menye yang sering ditontonnya. Saya merasa sangat jahat pernah bilang seperti itu. Meski tak sampai ingin mati, sepertinya saya bisa merasakan apa yang dikatakan teman saya dulu. Saya benar-benar merindukan teman-teman saya. Mungkin mereka tak merindukan saya. Tak mengapa. Tak masalah.
Semoga, di luar sana, mereka semua sedang berbahagia.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Saya sedang duduk-duduk di bonbin menghabiskan sore sambil nyedot es coffeemix. Di depan saya duduk seorang mahasiswi yang kalau dilihat dar...
-
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...