Monday, January 21, 2019

Batin yang Tenang

03.00 waktu indonesia bagian kamar saya di lantai tiga. Saya belum tidur. Masih seger banget ini mata. Padahal seingat saya, saya nggak minum kopi seharian ini. Tadi pagi cuma minum segelas teh anget campur daun mint. Trus jam sembilan malem tadi minum segelas teh lagi sambil ngemil roti bakar. Semalaman ini saya banyak ngelamun. Ngelihatin tetumbuhan hijau di depan kamar. Ngelihatin ikan-ikan di akuarium. Damai aja rasanya. Suasana sepi. Tenang. Beberapa saat saya memperhatikan langit-langit kamar. Lalu sambil rebahan saya memutuskan menangkap momen ini dalam tulisan. Dan sambil ngetik ini saya lagi ndengerin suaranya Bu Ella Fitzgerald dan Pak Louis Armstrong. Syahdu.

Sudah. Itu saja. Saya mau lanjut nulis di buku harian. Tentang hal-hal yang tak bisa saya tulis di sini.

Semoga hari-harimu menyenangkan, ya :’)

Wednesday, January 2, 2019

Buku yang Kubaca 2018

1. Konstruksi Tubuh Joko Pinurbo: Ruang Pascakolonial di Balik Celana dan di Bawah Kibaran Sarung (Dwi Rahariyoso)
2. Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta (Luis Sepulveda)
3. Friedrich Silaban (Setiadi Sopandi)
4. Arsitektur Yang Lain, Edisi Revisi (Avianti Armand)
5. Istriku Seribu ( Emha Ainun Nadjib)
6. Orang Maiyah (Emha Ainun Nadjib)
7. Hidup itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem (Emha Ainun Nadjib)
8. Ubur-Ubur Lembur (Raditya Dika)
9. Gelombang (Dee Lestari)
10. Atlas Wali Songo (Agus Sunyoto)
11. Spiritual Journey Emha Ainun Nadjib
12. Winnetou IV (Karl May)
13. Dalang Edan (Sujiwo Tedjo)
14. Cala Ibi (Nukila Amal)
15. Surabaya Punya Cerita
16. Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh (Dee Lestari) baca ulang
17. Akar (Dee Lestari) baca ulang
18. Tujuh Pelajaran Singkat Fisika (Carlo Rovelli)
19. Suta Naya Dhadap waru (Iman Budi Santoso)
20. Negeri Kabut (Seno Gumira Ajidarma)
21. Manifesto Flora (Cyntha Hariadi)
22. Drupadi (Seno Gumira Ajidarma)
23. Mitologi dan Toleransi Orang Jawa (Benedict O’Anderson)
24. Hamba Sebut Paduka Ramadewa (Herman Pratikno)
25. Semangat Baru: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad ke-19 (Mikihiro Moriyama)
26. Centhini: Nafsu Terakhir (Elizabeth D. Inandiak)
27. Ken Sa Faak: Benih-Benih Perdamaian dari Pulau Kei (P.M. Laksono, Roem Topatimasang [ed.])
28. Tujuh Puluh Puisi (Goenawan Mohammad)
29. Sarapan Pagi Penuh Dusta (Puthut EA) baca ulang
30. Isyarat Cinta yang Keras Kepala (Putuhut EA) baca ulang
31. Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3 (Ajahn Brahmn) baca ulang
32. Aku dan Film India Melawan Dunia I (Mahfud Ikhwan)
33. Pure Saturday, Based on True Story (Idhar Resmadi)
34. Memasak Nasi Goreng Tanpa Nasi
35. 24 Jam Bersama Gaspar (Sabda Armandio)
36. Muslihat Musang Emas (Yusi Avianto Pareanom)
37. Aku dan Film India Melawan Dunia II (Mahfud Ihwan)
38. Kisah Perempuan yang Membalurkan Kotoran Sapi Pada Kemaluannya Seumur Hidup (Antologi Cerpen dan Puisi Pilihan Kibul 2017)
39. Rumah Kaca (Pramoedya Ananta Toer) baca ulang
40. Asal-Usul, Catatan-Catatan Pilihan (Mahbub DJunaidi)
41. Jemput Terbawa (Pinto Anugrah)
42. Mendengar di Bali (Gardika Gigih)
43. Monte Carlo dan Satu Babak Kisah Cinta (Fitriawan Nur Indrianto)
44. Searah Jalan Pulang (Asef Saeful Anwar)
45. Pengakuan Eks Parasit Lajang (Ayu Utami)
46. Melipat Agustus (Muhammad Qadhafi)
47. Kabar dari Timur (Fatris MF)
48. Kastagila (Muhammad Qadhafi)
49. Semesta Manusia (Nirwan Ahmad Arsuka)
50. Konferensi Asia-Afrika 1955: Asal-Usul Intelektual dan Warisannya bagi Gerakan Global Antiimperialisme (Wildan Sena Utama)
51. Sekolah itu Candu (Roem Topatimasang)
52. Arsitektur Tradisional Tionghoa dan Perkembangan Kota (Pratiwo)
53. Bilangan Fu (Ayu Utami) baca ulang
54. Tuhan Tidak Makan Ikan dan Cerita Lainnya (Gunawan Tri Atmodjo)

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya.  Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop.  Setelah nonto...