Ada lubang dalam dirimu. Entah di bagian mana. Tapi kamu memilih untuk membuta dan menuli. Hingga akhirnya lubang itu semakin dalam. Semakin lebar. Dan kamu tidak mampu menutupnya kembali.
Maka, sejatinya yang kamu butuhkan hanyalah hening. Tafakkur. Sesungguhnya apa-apa yang terjadi adalah pertanda. Dan hanya mata hati yang mampu membuka tabirnya. Membangkitkan sadarmu yang telah lama lumpuh.
Sesakit apapun yang kamu rasakan dalam hidupmu, semoga tak membuatmu kehilangan jernih jiwamu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Jatuh Cinta Seperti di Film-Film
Halo! Apa kabar? Semoga kamu baik, ya. Kamu sudah nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ? Aku sudah. Dua kali di bioskop. Setelah nonto...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Judul : Bilangan Fu Penulis : Ayu Utami Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia Tahun terbit : 2018 (Cet. 2) Parang Jati, K...
-
oleh Anis Mashlihatin Tulisan ini berusaha untuk menyelidiki perangkat literer yang digunakan pengarang, gagasan-gagasan yang dibangun, se...
ahihihiihihihihi.
ReplyDeleteMbak?
link mu tak deleh blog q ya.
(maksa)
oke..salam kenal..ini siapa ya? :))
ReplyDeletehuw..
ReplyDeletedasar!