Wednesday, August 2, 2017
Pohon Angsana di Pertigaan Dekat Rumahmu
Pohon angsana yang tumbuh di pertigaan dekat rumahmu itu telah lama memperhatikan dirimu, sebenarnya. Diam-diam ia juga merasakan sakitmu. Tapi daun-daunnya yang hijau rimbun tak cukup mampu membuatmu berhenti sebentar, ternyata.
Ia pun berupaya sekuat tenaga menumbuhkan bunga-bunganya hanya agar kau memelankan langkah ketika melintasinya. Ia tahu kau mencintai bunga-bunga. Maka pada jarak beberapa ratus meter ketika bayangmu samar-samar terlihat, ia gugup memanggil-manggil angin agar menggugurkan kuning bunganya di rambutmu. Berharap kepalamu mendongak menyadari keberadaannya.
Ia memang tak cukup punya kepercayaan diri untuk bisa meringankan sakitmu. Ia hanya berharap bibirmu bisa melengkungkan senyum. Tapi jika itu harapan yang terlalu tingggi, ia hanya ingin, satu kali saja, kau duduk sebentar di bawahnya. Merasakan teduhnya.
Lalu ia akan rela menggugurkan seluruh bunganya hanya agar kau pernah merasakan gerimis paling indah di dunia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ucapan Terima Kasih
Saya menulis ucapan terima kasih yang cukup panjang di skripsi saya, di bagian kata pengantar. Ucapan sepanjang lima halaman itu saya tujuka...
-
: sebuah penjelajahan awal Kajian Homi K. Bhabha selain banyak dipengaruhi oleh teoretisi pascastrukturalis seperti Jacques Derrida, Miche...
-
Ya, barangkali aku terlalu mencintai Pram. Pramoedya Ananta Toer. Tak perlu kusebutkan siapa dia. Aku hendak berbaik sangka bahwa semua oran...
-
Tuhanku yang super oke, aku minta maaf. lagi-lagi aku mengeluh. bisakah patah hati ini ditunda? rasanya sangat sakit. aku ingin menang...
No comments:
Post a Comment